Friday, March 1, 2013

Iktishar Sejarah Islam

1.       Jelaskan pengertian kebudayaan dan peradaban serta bagaimana peradaban Islam terbentuk?
Jawab:
Banyak para ahli di dunia yang mempunyai pandangan dan pikiran tentang pengertian Kebudayaan. Edward T. Hall antropologi asal Amerika menyebutkan bahwa Kebudayaan adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan. E.B Tylor antropologi asal Inggris, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang kompleks yang didalamnya meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan, adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang mempelajari oleh manusia sebagai anggota masyarakat. Larry A. Samovar & Richard E. Porter  mendefinisikan secara lebih kompleks bahwa kebudayaan dapat berarti simpanan akumulatif dari pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material atau kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu generasi.
Sedangkan Peradaban dalam sebuah pemahaman lama tetapi masih sering dipergunakan adalah istilah “peradaban” dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik dalam konteks sosial di mana rumit dan budaya kota yang dianggap unggul lain “ganas” atau “biadab” budaya, konsep dari “peradaban” digunakan sebagai sinonim untuk “budaya (dan sering moral) Keunggulan dari kelompok tertentu.” Dalam artian yang sama, peradaban dapat berarti “perbaikan pemikiran, tata krama, atau rasa”.  masyarakat yang mempraktikkan pertanian secara intensif; memiliki pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk kota-kota. “Peradaban” dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban manusia atau peradaban global). Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK. peradaban adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat. Seringkali istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang “kompleks”: dicirikan oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.
Peradaban Islam terbentuk di mulai dari lahirnya Islam di mekah yang di bawa oleh Nabi Muhammad, namun menurut pandangan penulis peradaban Islam terbentuk ketika Nabi hijrah ke-Madinah. Hijrah – kata Karen Armstrong, penulis buku Sejarah Tuhanadalah  cikal bakal munculnya peradaba Islam. Dan peradaban Islam adalah cikal bakal munculnya peradaban modern: sebuah peradaban yang berpijak pada landasan ilmu dan teknologi (Iptek). Jauh sebelum umat-umat beragama lain menyadari pentingya sains (ilmu), umat Islam sejak awal diajarkan Rasulullah SAW untuk memahami dan mengaplikasikan sains dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kitab suci Alqur’an, misalnya, Allah berkali-kali menyerukan umat Islam agar berpikir dan menggunakan akalnya (afalaa tatafakkarun, afala ta’qiluun) agar tidak terjebak pada kehidupan mistis dan klenik.
Alqur’an di abad ke-6 M telah menyuruh orang  berpikir dan menggunakan akalnya untuk menyelesaikan persoalan kehidupannya, pada saat mana orang-orang Perancis masih mempercayai bahwa setan dan dedemitlah yang menyebabkan mereka sakit, menderita kelaparan, dan miskin. Orang-orang Perancis saat itu, akan menaruh sesajen di dekat sumur dan kuburan, bila ada saudaranrya yang terkena penyakit kusta dan paru-paru. Apa arti semua itu? Perintah Al-qur’an di atas sangat revolusioner, sebab saat itu Eropa masih gelap gulita. Islam di saat yang sama justru memberikan cahaya ilmu.
Hijrah Nabi,  juga merupakan perintah Allah yang sangat revolusioner. Dengan hijrah, manusia tradisional seperti para pengikut awal Islam terbuka wawasan pemikirannya, wawasan budayanya, dan wawasan keberagamaannya. Itulah sebabnya, Karen Armstrong, menyatakan bahwa perintah Hijrah dalam sejarah Islam menjadi awal dari terbukanya peradaban manusia. Dalam konteks inilah, kenapa umat Islam sangat menghargai makna hijrah tidak hanya hijrah yang dilakukan umat Islam, tapi juga umat lain. Banyak ilmuwan Islam yang menjadi perintis perkembangan ilmu-ilmu modern seperti Ibnu Sina (ilmu kedokteran), Al-Jabar (matematika), Al-Batani (ilmu fisika) dan lain-lain, berkembang wawasan keilmuwannya setelah hijrah ke Eropa Barat, yang saat itu menjadi “wilayah” Islam. Ilmuwan Islam yang hijrah ini pula yang kemudian mengembangkan filsafat yang dirintis filsuf-filsuf Yunani kuno seperti Socrates, Aristoteles, dan Plato. Sebaliknya, banyak pula ilmuwan “luar” yang hijrah ke negara-negara Islam yang saat itu lebih maju peradabannya. Sultan Al-Makmun, misalnya, sengaja mengimpor atau menghijrahkan  “ilmuwan” dari negara-negara non-muslim untuk mengembangkan Baitul ‘Ilm (rumah ilmu) bersama ilmuwan-ilmuwan Islam di zaman kekhalifahannya. Dengan demikian, konsep hijrah berkembang makin luas hingga menjadi pintu kebangkitan peradaban modern. Hadist Nabi yang menyatakan bahwa “tuntutlah ilmu mulai dari lahir sampai liang kubur” dan kemudian “tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri Cina”  perlu dimaknai dalam konteks hijrah tersebut.

2.      Apa yang Saudara ketahui tentang Piagam Madinah dan apa hubungannya dengan pembentukan peradaban Islam?