1. Jelaskan
pengertian kebudayaan dan peradaban serta bagaimana peradaban Islam terbentuk?
Jawab:
Banyak para ahli di dunia yang
mempunyai pandangan dan pikiran tentang pengertian Kebudayaan. Edward T.
Hall antropologi asal Amerika menyebutkan bahwa Kebudayaan
adalah komunikasi dan komunikasi adalah kebudayaan. E.B Tylor
antropologi asal Inggris, menyatakan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan yang
kompleks yang didalamnya meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, kesusilaan,
adat istiadat, serta kesanggupan dan kebiasaan lainnya yang mempelajari oleh
manusia sebagai anggota masyarakat. Larry A. Samovar & Richard E.
Porter mendefinisikan secara
lebih kompleks bahwa kebudayaan dapat berarti simpanan akumulatif dari
pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama,
pilihan waktu, peranan, relasi ruang, konsep yang luas, dan objek material atau
kepemilikan yang dimiliki dan dipertahankan oleh sekelompok orang atau suatu
generasi.
Sedangkan
Peradaban dalam sebuah pemahaman lama tetapi masih sering dipergunakan adalah
istilah “peradaban” dapat digunakan dalam cara sebagai normatif baik dalam
konteks sosial di mana rumit dan budaya kota yang dianggap unggul lain “ganas”
atau “biadab” budaya, konsep dari “peradaban” digunakan sebagai sinonim untuk
“budaya (dan sering moral) Keunggulan dari kelompok tertentu.” Dalam artian
yang sama, peradaban dapat berarti “perbaikan pemikiran, tata krama, atau
rasa”. masyarakat yang mempraktikkan pertanian secara intensif; memiliki
pembagian kerja; dan kepadatan penduduk yang mencukupi untuk membentuk
kota-kota. “Peradaban” dapat juga digunakan dalam konteks luas untuk merujuk
pada seluruh atau tingkat pencapaian manusia dan penyebarannya (peradaban
manusia atau peradaban global). Istilah peradaban sendiri sebenarnya bisa
digunakan sebagai sebuah upaya manusia untuk memakmurkan dirinya dan
kehidupannya. Maka, dalam sebuah peradaban pasti tidak akan dilepaskan dari
tiga faktor yang menjadi tonggak berdirinya sebuah peradaban. Ketiga faktor
tersebut adalah sistem pemerintahan, sistem ekonomi, dan IPTEK. peradaban
adalah memiliki berbagai arti dalam kaitannya dengan masyarakat. Seringkali
istilah ini digunakan untuk merujuk pada suatu masyarakat yang “kompleks”: dicirikan
oleh praktik dalam pertanian, hasil karya dan pemukiman, berbanding dengan
budaya lain, anggota-anggota sebuah peradaban akan disusun dalam beragam
pembagian kerja yang rumit dalam struktur hirarki sosial.
Peradaban
Islam terbentuk di mulai dari lahirnya Islam di mekah yang di bawa oleh Nabi
Muhammad, namun menurut pandangan penulis peradaban Islam terbentuk ketika Nabi
hijrah ke-Madinah. Hijrah – kata Karen Armstrong, penulis buku “Sejarah Tuhan” adalah cikal bakal
munculnya peradaba Islam. Dan peradaban Islam adalah cikal bakal munculnya
peradaban modern: sebuah peradaban yang berpijak pada landasan ilmu dan
teknologi (Iptek). Jauh sebelum umat-umat beragama lain menyadari pentingya
sains (ilmu), umat Islam sejak awal diajarkan Rasulullah SAW untuk memahami dan
mengaplikasikan sains dalam kehidupan sehari-hari. Dalam kitab suci Alqur’an,
misalnya, Allah berkali-kali menyerukan umat Islam agar berpikir dan
menggunakan akalnya (afalaa tatafakkarun, afala ta’qiluun) agar tidak
terjebak pada kehidupan mistis dan klenik.
Alqur’an
di abad ke-6 M telah menyuruh orang berpikir dan menggunakan akalnya
untuk menyelesaikan persoalan kehidupannya, pada saat mana orang-orang Perancis
masih mempercayai bahwa setan dan dedemitlah yang menyebabkan mereka sakit,
menderita kelaparan, dan miskin. Orang-orang Perancis saat itu, akan menaruh
sesajen di dekat sumur dan kuburan, bila ada saudaranrya yang terkena penyakit
kusta dan paru-paru. Apa arti semua itu? Perintah Al-qur’an di atas sangat
revolusioner, sebab saat itu Eropa masih gelap gulita. Islam di saat yang sama
justru memberikan cahaya ilmu.
Hijrah
Nabi, juga merupakan perintah Allah yang sangat revolusioner. Dengan
hijrah, manusia tradisional seperti para pengikut awal Islam terbuka wawasan
pemikirannya, wawasan budayanya, dan wawasan keberagamaannya. Itulah sebabnya,
Karen Armstrong, menyatakan bahwa perintah Hijrah dalam sejarah Islam menjadi
awal dari terbukanya peradaban manusia. Dalam konteks inilah, kenapa umat Islam
sangat menghargai makna hijrah tidak hanya hijrah yang dilakukan umat Islam,
tapi juga umat lain. Banyak ilmuwan Islam yang menjadi perintis perkembangan
ilmu-ilmu modern seperti Ibnu Sina (ilmu kedokteran), Al-Jabar (matematika),
Al-Batani (ilmu fisika) dan lain-lain, berkembang wawasan keilmuwannya setelah
hijrah ke Eropa Barat, yang saat itu menjadi “wilayah” Islam. Ilmuwan Islam
yang hijrah ini pula yang kemudian mengembangkan filsafat yang dirintis
filsuf-filsuf Yunani kuno seperti Socrates, Aristoteles, dan Plato. Sebaliknya,
banyak pula ilmuwan “luar” yang hijrah ke negara-negara Islam yang saat itu
lebih maju peradabannya. Sultan Al-Makmun, misalnya, sengaja mengimpor atau
menghijrahkan “ilmuwan” dari negara-negara non-muslim untuk mengembangkan
Baitul ‘Ilm (rumah ilmu) bersama ilmuwan-ilmuwan Islam di zaman
kekhalifahannya. Dengan demikian, konsep hijrah berkembang makin luas hingga
menjadi pintu kebangkitan peradaban modern. Hadist Nabi yang menyatakan bahwa
“tuntutlah ilmu mulai dari lahir sampai liang kubur” dan kemudian “tuntutlah
ilmu walau sampai ke negeri Cina” perlu dimaknai dalam konteks hijrah
tersebut.
2. Apa yang
Saudara ketahui tentang Piagam Madinah dan apa hubungannya dengan pembentukan
peradaban Islam?