Wednesday, November 20, 2013

PENULISAN KARYA ILMIAH



PENULISAN KARYA ILMIAH MAHASISWA BARU

PENDAHULUAN
Tulisan sangat penting bagi peradaban umat manusia. Sejarah dan peradaban umat manusia zaman dahulu dapat dibaca dan ditelaah melalui tulisan yang ditinggalkan oleh generasi umat manusia pada waktu itu. Begitu pula sejarah dan peradaban umat manusia zaman kini akan terus terekam dan tetap dikenang di zaman-zaman yang akan datang. Tulisan atau naskah atau transkrip atau manuskrip menjadi sebuah sumber informasi petunjuk untuk menggali berbagai hal sisi-sisi kehidupan peradaban umat manusia di zamannya.
Karya ide-ide seseorang dapat dituangkan dalam sebuah tulisan baik berbentuk tulisan populer maupun tulisan ilmiah sesuai standart kualifikasi akademik tertentu. Tulisan ilmiah yang memenuhi standart kualifikasi akademik tertentu tersebut biasa dikenal dengan sebutan karya ilmiah.

Karya ilmiah merupakan manifestasi dari hasil penelitian atau hasil penelaahan yang mendalam yang merupakan bagian integral dari Tridharma Perguruan Tinggi. Lemahnya budaya menulis karya ilmiah bagai civitas akademika di perguruan tinggi menunjukkan indikasi telah terjadi kepincangan dalam aktualisasi nilai-nilai Tridharma Perguruan Tinggi.
Oleh karena itu menjadi penting untuk terus menggelorakan semangat meneliti dan menulis bagi seluruh civitas acedemika. Karya ilmiah harus dijadikan masterpiece, sehingga dalam produksinya harus memenuhi berbagai ketentuan standart agar dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Pengetahuan tentang teknik penulisan karya ilmiah menjadi kebutuhan mendasar bagi setiap civitas akademika baik mahasiswa maupun dosen.
Tulisan ini bermaksud untuk mengulas dan mengkaji secara singkat tentang penulisan karya ilmiah khususnya dalam penyusunan karya ilmiah yang berupa makalah dan atau naskah jurnal ilmiah bagi civitas akademika perguruan tinggi.

PEMBAHASAN
Diskripsi Karya Ilmiah
Karya ilmiah (scientific paper) adalah laporan tertulis yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim kelompok dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Agar karya ilmiah ini dapat dibaca dan ditelaah oleh orang lain atau kolega ilmuwan maka karya ilmiah disebarluaskan atau dipublikasikan melalui berbagai media baik media cetak standart maupun media online.
Karya ilmiah ini merupakan pernyataan sikap seorang ilmuan yang diwujudkan dalam sebuah karya yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperolehnya dari kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian dan pengetahuan orang lain.
Untuk memenuhi standar ilmiah, sebuah karya harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya adalah kriteria metodologis. Penggunaan metodologi yang benar dan tepat menjadi salah satu unsur terpenting dalam penyusunan karya ilmiah.
Karya ilmiah disusun dengan menggunakan metode ilmiah, yaitu cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap proses penemuan, pengesahan dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Adapun kriteria metode ilmiah adalah :
  1. Menggunakan prinsip-prinsip analisis (kausalitas & pemecahan masalah berdasarkan analisis yang logis)
  2. Berdasarkan fakta (bukan kira-kira, khayalan, legenda)
  3. Menggunakan ukuran obyektif (bukan berdasarkan perasaan)
  4. Bebas dari prasangka (tidak subyektif)
  5. Menggunakan teknik kuantifikasi (nominal, rangking, rating)
  6. Menggunakan hipotesis (sebagai pemandu jalan pikiran menuju pencapaian tujuan)
Metode ilmiah juga memiliki beberapa karakteristik, yaitu :
  • Bersifat kritis, analitis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah.
  • Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.
  • Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula.
  • Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti-bukti yang tersedia
  • Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan. Paparan karya ilmiah yang berupa data, simpulan, dan informasi ilmiah yang relevan akan dijadikan acuan bagi ilmuan lain dalam penelitian atau kajian-kajian ilmiah berikutnya.
Terdapat beberapa jenis karya ilmiah, tergantung pada penggunaannya. Ada yang berupa skripsi, tesis, disertasi, laporan penelitian (research report), artikel untuk dimuat di majalah ilmiah, jurnal atau berupa makalah untuk diseminarkan.
Berdasarkan sifat dan jenis penalaran yang digunakan oleh seorang penulis, karya ilmiah yang berupa artikel dan atau makalah dibedakan menjadi tiga macam, yaitu makalah deduktif, makalah induktif dan makalah campuran. Makalah deduktif merupakan makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoritis (pustaka) yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah induktif adalah makalah yang disusun berdasarkan data empiris yang diperoleh dari lapangan yang relevan dengan masalah yang dibahas. Makalah campuran adalah makalah yang penulisannya didasarkan pada kajian teoretis digabungkan dengan data empiris yang relevan dengan masalah yang dibahas.

Tema atau topik yang akan diangkat dalam karya ilmiah.
Sebelum menentukan topik atau tema yang akan diagkat dalam penulisan karya ilmiah, penulis harus mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:
  • Topik yang dipilih harus berada di sekitar penulis karya ilmiah, baik di sekitar pengalaman maupun di sekitar pengetahuan.
  • Topik yang dipilih harus topik yang paling menarik.
  • Topik yang dipilih terpusat pada suatu segi lingkup yang sempit dan terbatas. Hindari pokok masalah yang melebar ke pengumpulan informasi yang beraneka ragam.
  • Topik yang dipilih memiliki data dan fakta yang obyektif.
  • Topik yang dipilih harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya secara teoritik.
  • Topik yang dipilih harus memiliki sumber acuan, memiliki bahan kepustakaan yang dapat memberikan informasi tentang pokok masalah yang hendak dikaji.

Menghindari plagiasi.
Plagiasi merupakan suatu tindakan penulis karya ilmiah yang mengambil sebagian atau keseluruhan naskah milik orang lain dan atau naskah milik sendiri yang sudah dipublikasikan sebelumnya tanpa menyebutkan sumber informasi pengambilannya.
Penulis karya ilmiah harus menghindari plagiasi, baik terhadap karya orang lain maupun terhadap hasil karya penulis sendiri yang telah dipublikasikan sebelumnya. Oleh karena itu, apabila penulis mengambil sebagian dari isi sebuah karya ilmiah orang lain atau milik sendiri maka penulis harus menginformasikan sumber pengambilan. Adapun tata cara menginformasikan sumber pengambilan rujukan dapat menggunakan footnote, innote, atau endnote. Tatacara penulisan secara teknis dapat dibaca di buku-buku yang secara khusus membahas teknis penulisan dalam pengambilan sumber rujukan.

Tujuan dan Manfaat Karya Ilmiah
Secara umum, penulisan karya ilmiah mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah:
1)    Melatih ketrampilan dasar untuk melakukan penelitian dan kajian yang sesuai dengan standar ilmiah;
2)    Melatih menuangkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis;
3)    Menumbuh kembangkan iklim akademik di kalangan civitas akademika;
Adapun penulisan karya ilmiah mempunyai manfaat yang banyak sekali, di antaranya adalah:
1)       Sebagai sarana komunikasi dan transformasi akademik;
2)       Sebagai bukti pengakuan kualitas akademik seseorang;
3)       Sebagai media pengembangan diri dalam peningkatan kompetensi keilmuan;
4)       Sebagai bahan acuan atau penelitian pendahuluan untuk penelitian berikutnya.
Langkah-langkah dalam penyusunan karya ilmiah:
1)   Penentuan topik atau tema karya ilmiah
2)   Perumusan judul
3)   Pembuatan kerangka karya ilmiah (outline)
4)   Pengumpulan Data
5)   Pengorganisasian dan Pengonsepan
6)   Pemeriksaan/Penyuntingan Konsep
7)   Penyajian/Pengetikan.

Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Setiap karya ilmiah akan dipaparkan secara sistematis dengan menggunakan bahasa yang baik, benar, mudah dimengerti dan tidak menimbulkan multi tafsir.
Karya ilmiah memiliki banyak varian. Setiap varian tersebut memiliki sistematika yang berbeda. Sistematika penulisan karya ilmiah akan disesuaikan dengan pedoman penulisan yang diberlakukan oleh institusi pengelola yang mempublikasikan karya ilmiah tersebut.
Penulis akan mendeskripsikan sistematika penulisan karya ilmiah jenis makalah dan atau jurnal untuk dipublikasikan.

Sistematika makalah atau naskah untuk jurnal ilmiah:
Karya ilmiah yang berupa makalah atau naskah untuk dipublikasikan di jurnal ilmiah terakreditasi atau belum terakreditasi, lazimnya menggunakan sistematika 1)judul, 2)nama penulis, instansi tempat bekerja penulis dan alamat kontak atau email, 3)abstrak dalam bahasa asing, 4)kata kunci, 5)pendahuluan, 6)pembahasan, 7)penutup, dan 8)daftar rujukan.
Jumlah halaman biasanya 18 sampai 20 halaman kertas kuarto atau A4.
Judul makalah atau judul naskah disusun menggunakan rangkaian kata yang padat dan mencerminkan substansi dari isi pembahasan, sebaiknya berkisar 5-15 buah kata. Judul harus mencerminkan isi makalah atau mencerminkan topik yang diangkat dan menarik perhatian pembaca untuk mengetahui isinya.
Abstrak biasanya tersusun dalam 150 sampai 200 kata dalam bahasa asing.
Kata kunci biasanya terdiri dari 4 sampai 6 kata.
Pendahuluan terdiri dari unsur latar belakang gambaran permasalahan, arti pentingnya kajian, problematika yang memerlukan kajian lebih lanjut, dan unsur permasalahan yang diangkat dalam kajian. Rumusan kalimat dalam pendahuluan mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang dibahas dalam makalah dan menunjukkan bahwa masalah atau topik tersebut memang perlu dibahas. Jumlah halaman pendahuluan tidak lebih dari 2 halaman. Unsur yang terdapat dalam pendahuluan tidak dituliskan sebagai subbagian. Untuk menandai pergantian unsur dilakukan dengan pergantian paragraf. Setiap satu paragraf berisi satu unsur.
Pembahasan terdiri dari beberapa sub bahasan. Setiap sub bahasan menjawab dan menganalisis permasalahan yang telah ditawarkan dalam pendahuluan. Kalau di dalam pendahuluan terdapat 2 permasalahan, maka lazimnya di pembahasan juga terdapat 2 sub pembahasan kajian. Di dalam pembahasan ini bisa juga diawali dengan satu sub pembahasan yang menguraikan tentang telaah teori yang relevan dengan isi kajian. Jumlah halaman setiap sub bahasan diupayakan agar seimbang proporsional.
Penutup terdiri dari simpulan dan rekomendasi atau saran (kalau ada). Jumlah simpulan sama dengan jumlah rumusan masalah dan juga sama dengan jumlah sub pembahasan yang telah dikaji. Bagian ini menandakan berakhirnya makalah. Teknik penulisan bagian penutup ini adalah:
1.    Penegasan kembali atau ringkasan dari pembahasan yang telah dilakukan, tanpa diikuti dengan simpulan. Hal ini dilakukan karena masih belum cukup bahan untuk memberikan simpulan terhadap masalah yang dibahas, atau dimaksudkan agar pembaca menarik kesimpulan sendiri.
2.    Menarik simpulan dari apa yang telah dibahas pada teks utama makalah.
Jumlah halaman penutup ini tidak melebihi 1 halaman.
Daftar rujukan terdiri dari daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penyusunan karya ilmiah tersebut. Daftar rujukan ini penting sebagai informasi awal bagi pembaca yang berkeinginan untuk menggali informasi lebih lanjut.

PENUTUP
Teknik penulisan karya ilmiah harus disesuaikan dengan teknik standart ilmiah yang berlaku di institusi yang mempublikasikan naskah karya ilmiah tersebut. Tidak menutup kemungkinan terjadi perbedaan teknis penulisan antara satu institusi yang mempublikasikan dengan institusi yang lain.
Agar hasil karya ilmiah sesuai atau mendekati standart ilmiah dan juga sesuai dengan standart minimal teknis penulisan karya ilmiah, maka akan menjadi lebih baik apabila sebuah karya ilmiah dilakukan proses pembimbingan terlebih dahulu. Sebelum dipublikasikan, karya ilmiah didiskusikan terlebih dahulu dalam sebuah kelompok kecil untuk dicermati bersama-sama baik yang menyangkut substansinya maupun teknis penulisannya.
Semoga bermanfaat.

DAFTAR RUJUKAN
  • Dwiloka, Bambang dan Rati Riana, Teknik Menulis Karya Ilmiah, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005, Cet. 1
  • Nazir, M., Metodologi Penelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988
  • Singarimbun, M., Effendi, S., Metode Penelitian Survai, Jakarta : LP3ES, 1995
  • Soemanto, Wasty, Pedoman Teknik Penulisan Skripsi (Karya Ilmiah), Jakarta: Bumi Aksara, 2005, Cet. 8