Tuesday, January 22, 2013

ARAB PRA-ISLAM; A Short Histori


oleh: Akmal Bashori

I.       PENDAHULUAN
Mengkaji tentang Islam alangkah lebih baiknya kita kaji dulu arab sebelum Islam, karena Islam lahir di tengah-tengah masyarakat arab yang sudah mempunyai adat istiadat yang diwariskan dari generasi ke generasi. Apalagi Islam muncul di jalur yang penting sebagai lalulintas perdagangan di kala itu. dan dibawa oleh Muhammad (570-632 M) yang merupakan salah satu keturunan suku terhormat dan memiliki kedudukan terpandang di antara mereka secara turun-temurun dalam beberapa generasi, Quraysh. Quraysh adalah suku penguasa di atas suku-suku lainnya di Mekah, sebuah kota yang di dalamnya terdapat bangunan suci tua yang memiliki daya tarik yang melebihi tempat-tempat pemujaan lainnya di daerah Arab. (http//Islamic Tougt. wordpress)  
Jazirah Arab adalah sebuah tanah semenanjung terletak di bagian barat daya benua asia tanah ini terkenal dengan nama jazirah Arab atau pulau Arab, walaupun masih bertali dengan daratan benua Asia, karena ia di lingkungi oleh tiga lautan seginya; yaitu: laut merah laut Hindia dan laut Oman dan selat Persia. Sebenarnya lebih tepat dinamakan semenanjung Arab. Bukan jazirah atau pulau arab (H. Rus’an 1981: 9).   

KONSEPSI HADD PEMINUM KHAMR DALAM AL-QUR’AN (Pendekatan Tafsir maudlu’iy Abdul Al-Hayyi Al-Farmawy) oleh: Akmal Bashori





I.          PENDAHULUAN
Orang Islam menyakini bahwa al-Qur’an adalah firman Allah yang ada disisi-NYA dalam kekekalan induk al-kitab (Lauh Mahfuzh, QS. [43]: 4), catatan yang terpelihara (QS [85]: 22). Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan pada malam lailatul qadar (QS [97]: 1) dan disampaikan secara lisan kepada Nabi Muhammad oleh malaikat Jibril AS (QS [2]: 97).
Ketika Al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah SAW, para sahabat dengan sabar menekuni dan mendalami kandungan isinya, menghafalkan dengan penuh semangat serta merenungkan dan mendalami lafadz-lafadz dan kandungan maknanya. Bahkan Rasulullah sendiri telah menjadi referensi (maraji’) mereka yang pertama untuk mendapatkan penjelasan lafadz Al-Qur’an yang sukardipahami oleh akal pikiran mereka atau memperoleh penjelasan tentang makna-maknanya, atau tentang hukum-hukum yang terkandung di dalamnya. (QS. An-Nahl:44).
Maka untuk menafsirkan Al-Qur’an sebenarnya telah dimulai dan dilaksanakan oleh Rasulullah SAW serta beliau sendiri menjadi sumber tafsir pada masa hidupnya. Maka bagaimana halnya dengan kondisi umat sesudah beliau wafat dalam memahami tafsir Al-Qur’an. Padahal tafsir Al-Qur’an adalah kunci untuk membuka gudang simpanan Al-Qur’an guna mendapatkan mutiara dan permata yang ada di dalamnya. (As-Sabuni, 1980:59-60).

KRITIK HADIS ORIENTALIS



PEMBELAAN ULAMA’ TERHADAP TASYKIK ORIENTALIS  
(Studi Terhadap Pemikiran Fazlur-Rahman dan M. M. Azami) 
oleh: Akmal Bashori


I.          PENDAHULUAN
Sejak pertengahan abad sembilan belas, definisi autoritas Rosulullah menjadi masalah penting bagi para pemikir keagamaan muslim.  Abad ke-19 merupakan hegemoni barat yang berkaitan dengan kelemahan politik dan agama masyarakat muslim yang telah menciptakan dorongan kuat diadakannya reformasi kelambagaan hukum dan sosial Islam. Desakan untuk dilakukan reformasi pada gilirannya menghasilkan tekanan untuk mengkaji kembali fondasi esensial kewenagan agama didalam Islam. Keperhatinan mengenai hadis nabi saw. Menjadi titik pusat dalam proses pengkajian kembali. (Brown, 1996: 37)